HUKUM LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERSENTUHAN SETELAH BERWUDHU MENURUT PANDANGAN 4 MAZHAB

Fakhrurrazi Fakhrurrazi(1Mail), Risti Ayu Ningsi(2), Adinda Syah Nabila(3), Muhammad Yudhi Prayogi(4),

(1)IAIN LANGSA, Indonesia,
(2)IAIN LANGSA, Indonesia,
(3)IAIN LANGSA, Indonesia,
(4)IAIN LANGSA, Indonesia

Mail Corresponding Author
Article Metric
Full Text:    Language: id | Submitted: 2023-12-27 | Published: 2024-02-09

Abstract


Persentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram tanpa ada penghalang akan membatalkan wudhu menurut pandangan mayoritas ulama, termasuk Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i, dan Imam Malik. Namun, terdapat perbedaan pendapat di antara mereka mengenai apakah persentuhan kulit saja atau hanya persentuhan kulit yang didorong oleh syahwat yang membatalkan wudhu. Pandangan dari mazhab Hanafi yang berpendapat bahwa bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan tidak batal secara mutlak, baik antar mahram maupun non-mahram, sedangkan Imam Syafi'i berpendapat bahwa persentuhan kulit saja tidak membatalkan wudhu. Sementara itu, Imam Malik berpendapat bahwa persentuhan kulit tidak membatalkan wudhu, kecuali jika terjadi persentuhan dua kulit yang memicu syahwat. Imam Hambali berpendapat bahwa persentuhan kulit yang didorong oleh syahwat yang membatalkan wudhu .Oleh karena itu, pandangan yang mana yang diikuti tergantung pada masing-masing individu.

Keywords


laki laki dan perempuan, bersentuhan, wudhu

References


A. W. Munawwar dan M. Fairuz, a.-M. (2007). Surabaya: Pustaka Progressif.

Ahmad Musthafa al-Farran, T. a.-I.-S.-F. (2008). Tafsir al-Imam asy-Syafi’I Jilid 2, Penerjemah

Fedrian Hasmand. Jakarta: Almahira.

al-Auqaf, W. (1995). Mausu’ah al-Fiqhiyyah. Kuwait: Wizarah al-Auqaf.

Al-Jauzairi, A. (1882). Fikih Empat Mazhab. Mesir: Kautsar.

Al-Juzairi, S. A. (2012). Fikih Empat Madzhab Jilid 1. Purwokerto: Pustaka Alkautsar.

al-Zuhaili, W. (2010). Mausu’ah al-Fiqh al-Islami wa al-Qadaya al-Mu’asirah. Damaskus: Dar al-Fikr.

Azzam, A. A. (2009). Fiqih Ibadah. Jakarta: Sinar Grafika .

Bagir, M. (2008). Fiqih Praktis 1. Bandung: Karisma.

Faisal bin Abdul Aziz Alu Mubarak, M. N. ( 2006). alih bahasa oleh Amir Hamzah . Jakarta:

Pustaka Azzam.

Manshur, A. Q. (2012). , Fiqh al-Mar’a al-Muslimah min al-Kitab wa al-Sunnah, (Buku Pintar

Fikih Wanita) Penerjemah Muhammad Zaenal Arifin. Jakarta: Penerbit Zaman. Nasuha, C. (1999 ). Tafsir Ahkam . Bandung : Gunung Djati Prers .

Rasyid, I. (2002). Bidayatul Mujtahid wa Nihoyatul Muqtatashid. Jakarta: Dar al-Jiil . Redaksi, T. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Shalih bin Abdul Aziz Alu al-Syaikh, d. (2016). Fikih Muyassar: Panduan Praktis Fikih dan Hukum Islam, (terj: Izzudin Karimi). Jakarta: Darul Haq.

Suma, M. A. (1997). Tafsir Ahkam 1. Jakarta : Logos Wacana Ilmu .


Article Metrics

 Abstract Views : 5418 times
 PDF Download : 4569 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Risti Ayu Ningsi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.